Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam telah memberi amaran kepada umatnya untuk berwaspada
dengan pekerjaan-pekerjaan yang haram ini. Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam menyebutkan salah satu tanda rosaknya akhlak umat
manusia dengan ketidak pedulian mereka terhadap cara mencari harta
kekayaan. Di antara mata pencarian yang dilarang adalah:
a. Pekerjaan yang berupa
kesyirikan dan sihir, seperti dukun/bomoh , paranormal, peramal nasib,
dan hal-hal yang sejenis dan semakna dengannya.
b. Pekerjaan yang menuju
kesyirikan, seperti membuat patung, melukis gambar makhluk yang
bernyawa, dan perkara-perkara yang sejenis dan semakna dengannya.
c. Menjual beli hal-hal
yang diharamkan oleh syariat, seperti bangkai, babi, darah, anjing,
patung, lukisan makhluk yang bernyawa, minuman keras, dadah, dan lain
sebagainya.
Dari Abu Mas'ud
al-Ansari ra bahawasanya Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam
melarang harta dari harga jualan anjing, upah wanita pezinaan, dan upah
seorang dukun.
Dari Abu Juhaifah ra ia berkata: "Sesungguhnya
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah melarang harta hasil
jualan darah, penjualan anjing, upah budak perempuan yang bekerja untuk
berzina (upah mucikari). Beliau melaknat perempuan yang membuat tatu,
perempuan yang meminta ditato, orang yang memakan harta riba, orang yang
memberi riba, dan orang yang membuat patung. "
Dari Jabir bin Abdillah
ra bahawasanya ia telah mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam bersabda di Mekah pada tahun penaklukkan Mekah: "Sesungguhnya
Allah dan Rasul-Nya telah mengharamkan penjualan khamer, bangkai, babi,
dan patung." Maka ada seseorang bertanya: "Wahai Rasulullah, bagaimana
pendapat anda tentang menjual lemak bangkai, kerana ia boleh digunakan
untuk mengecat perahu, meminyaki kulit, dan orang-orang biasa
menggunakannya untuk minyak lampu penerangan? "Maka beliau menjawab:"
Tidak boleh menjualnya, ia tetap haram. "
Rasulullah Shallallahu
'Alaihi wa Sallam lantas bersabda: "Semoga Allah memerangi kaum Yahudi.
Ketika Allah mengharamkan atas mereka lemak bangkai, mereka
mencairkannya lalu menjualnya dan memakan harganya. "4)
Dari 'Aisyah radiyalaahu' anhuma ia berkata: "Ketika
diturunkan ayat-ayat di akhir-akhir surat Al-Baqarah tentang riba (ayat
275 dan sebagainya), Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam keluar ke
masjid dan membacakannya kepada masyarakat. Beliau Shallallahu 'Alaihi
wa Sallam kemudian mengharamkan perdagangan khamer, minuman keras.5)
d. Memakan harta riba.
Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan tinggalkanlah riba yang masih
ada pada diri kamu, jika kamu benar-benar beriman. Jika kamu tidak mahu
melakukannya, maka terimalah pengumuuman perang dari Allah dan
Rasul-Nya. "(QS Al-Baqarah [2] :278-279).
e. Menimbun bahan-bahan
perdagangan ketika harganya murah dan diperlukan oleh masyarakat dengan
tujuan meraih keuntungan yang berlipat kali ganda pada ketikaa harganya
melambung tinggi. Dari Ma 'mar bin Abdullah al-Ansari ra dari Rasulullah
Shallallahu' Alaihi wa Sallam, beliau bersabda:
"Barang siapa
menimbun, ia telah berbuat salah." Dalam lafaz yang lain: Tidak ada
orang yang melakukan penimbunan selain orang yang berbuat salah. "
Dari Umar bin al-Khattab ra, ia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda: "Sesiapa
menimbun bahan makanan yang diperlukan oleh kaum muslimin, Allah
Subhanahu wa Ta'ala akan menimpakan penyakit lepra dan kebangkrutan
kepadanya. "
f. Perjudian.
Hai orang-orang yang
beriman, sesungguhnya arak (minuman keras), perjudian, berkorban untuk
berhala-berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah adalah perbuatan
keji dan termasuk perbuatan syaitan, maka jauhilah oleh kalian
perbuatan-perbuatan tersebut agar kamu mendapat keberuntungan.
Sesungguhnya syaitan
bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran
meminum arak dan melakukan perjudian dan menghalang-halangi {melalaikan}
kalian dari dzikir kepada Allah dan dari solat. Maka mengapa kamu tidak
mahu berhenti? (Surah Al-Maidah [5]: 90-91).
g. Memakan harta anak yatim secara zalim.
Sesungguhnya orang-orang
yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu
menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang
menyala-nyala (neraka). (Surah An-Nisa '[4): 10).
Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesama kamu dengan jalan
yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka
sama suka di antara kamu. (Surah An-Nisa '[4]: 29).
i. Mencuri atau merompak.
Pencuri laki-laki dan
pencuri perempuan, maka potonglah (pergelangan) tangan-tangan mereka
sebagai hukuman dari Allah atas kejahatan mereka. (Surah Al-Maidah [5]:
38).
j. Mengurangkan timbangan dan sukatan.
Kecelakaan bagi
orang-orang yang melakukan penipuan dalam timbangan, iaitu kalau
menyukat milik orang lain untuk dirinya, ia meminta disempurnakan.
Namun, apabila mereka menyukat barang dagangan mereka untuk orang lain,
ia merugikan orang lain (dengan mengurangkan sukatan). (Surah
Al-Muthaffifin: 1-3).
k. Korupsi dan penipuan terhadap rakyat.
Dari Ma'qil bin Yasar ra
ia berkata: Saya mendengar Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam telah
bersabda: "Tidak ada seorang hamba pun yang diberi amanah oleh Allah
untuk menjadi pemimpin sebuah masyarakat lalu ia tidak memimpin mereka
dengan ketulusan (kejujuran), kecuali ia tidak akan mendapatkan bau
syurga. "Dalam lafaz Muslim:" ... kecuali Allah mengharamkan syurga
atasnya. "8)
l. Menunda-nunda bayaran gaji pekerja dan pekerja atau mengurangkan hak-hak mereka.
Dari Abu Hurairah ra
dari Nabi Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, beliau bersabda: "Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman' Ada tiga golongan yang Aku menjadi musuh
mereka; orang yang memberikan sumpah setia dengan menyebut nama-Ku lalu
ia mengkhianati, orang yang menjual orang merdeka lalu ia memakan hasil
penjualannya, dan orang yang menggaji seorang pekerja lalu si buruh
menyelesaikan pekerjaannya sementara ia tidak mahu membayar upahnya. "
Sumber: http://detikislam.blogspot.com/2013/02/jenis-pekerjaan-yang-perlu-dijauhi-pada.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar