Tiba waktunya bayi yang
dikandung akan lahir kedunia. Dimana saat seperti itu ibu mempertaruhkan
hidupnya dan segala kemampuannya untuk melahirkan bayinya. Rasa sakit tidak
dipedulikannya lagi, dia hanya terus memikirkan dan berjuang demi menyelamatkan
buah hatinya itu. Pada saat itulah didalam hati dan pikirannya hal yang
terpenting dan alasan dia hidup di dunia adalah untuk bayinya. Cinta yang
sejati dan hakiki adalah cinta ibu.
Setelah melewati maut seperti itu, ibu harus menyusui, dan merawat bayinya. Memandikannya setiap hari, membersihkan kotorannya dan tidak pernah rela sedikitpun jika kulit lembut bayinya itu terluka. Ibu juga akan menimang dan menggendong jika bayi selalu menangis dan susah tidur, dan terus membujuk untuk tidak menangis lagi. Ibu tidak pernah mengeluh sedikitpun, walaupun ibu juga harus mencuci baju, membersihkan rumah dan memasak. Begitulah rutinitas seorang ibu setiap harinya, namun ibu selalu ceria dan bahagia asalkan buah hatinya selalu sehat. Dia tidak memikirkan dirinya sendiri, dia selalu mengutamakan buah hatinya begitulah cintanya seorang ibu.
Setelah buah hatinya
tumbuh menjadi remaja, mulailah seorang anak ingin menjalani hidupnya dengan
caranya sendiri. Mulai mengenal dunia yang sebenarnya, mulai mengenal cinta
dengan lawan jenisnya. Tidak jarang dikehidupan banyak sekali remaja yang
berani membantah ibunya sendiri demi orang lain. Mereka sanggup membohongi
ibunya, mereka sanggup membentak ibunya bahkan mereka sanggup berbicara kasar
dengan ibunya. Begitulah gambaran bahwa cinta ibu kepada anaknya seperti
matahari yang menyinari bumi, tapi cinta anak kepada ibu seperti angin yang
cepat berlalu.
Banyak sekali bentuk
cinta dan kasih sayang ibu untuk menjaga anak-anaknya. Dan banyak pula anak
yang menganggap bahwa sikap seorang ibu itu hanyalah sesuatu yang sangat tidak
penting. Satu hal yang sangat penting bahwa tidak ada seorang pun yang sayang
kepada kita dengan sepenuh hati dan tulus kecuali seorang ibu. Ingatlah
bagaimana ibu mengasuh dengan setulus hatinya, ingatlah bagaimana ibu berbicara
dengan lembutnya pada saat kita masih sangat kecil, ingatlah seberapa besar
pengorbanan ibu untuk kita. Dengan mengingat seperti itu tidak akan pernah
sanggup seorang anak berkata kasar kepada ibunya, bahkan untuk berkata “tidak”
kepada ibu akan sangat sulit diucapkan.
Melihat wajahnya adalah
surga bagi seorang anak, ketulusannya tak dapat diperumpamakan. Tiada hal yang
bisa disamakan dengan ketulusannya, cintanya mungkin sering dilihat tidak baik
selalu dianggap sebagai peraturan yang tidak beralasan oleh anaknya. Tapi
kebenarannya adalah cinta yang begitu besarlah alasannya untuk mengatur dan
menjaga anak-anaknya.
“TIDAK PERLU BERSUSAH PAYAH UNTUK MENCARI KEBAHAGIAAN BAHAGIAKANLAH
IBUMU MAKA KAMU AKAN BAHAGIA”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar